Rasa Syukur
Sebuah rasa syukur dan upaya menjaga anugrah yang Allah berikan. Begitulah ikhtiar mengawal anugrah dari Sang Maha Penyayang. Sebuah tembang macapat menyerukan;
“Duh angin kalapa pateh kabudyanira,
Purun rencang kalapa, sandhanganira,
Kang pinaringan asip, karya sira,
Sukma nunggal wonten rasa rikira.”
“Duhai angin yang melintasi pohon kelapa dan menggerakkan daunnya, pohon kelapa yang indah, dan memakainya, yang dihasilkan dari usaha, dan kerja keras, roh yang ada di dalamnya, memberikan perasaan yang terasa.”
Sebuah pesan tentang ikhtiar sebuah ijtihad dan kerja keras dalam mencapai suatu tujuan, serta bagaimana hasil dari kerja keras tersebut memberikan rasa syukur dan penghargaan terhadap apa yang telah dicapai. Begitu juga langkah yang saat ini diambil oleh Pembina Yayasan. Menyerukan seluruh komponen untuk mengingat kembali tujuan Pondok Pesantren Al-Islam dan semangat para pendiri.
Kembali Ke Khittah
“Kembali ke khittah” begitu kira-kira semangat dan ajakan yang terkandung dalam sekumpulan rumusan pedoman yang terbitkan oleh Pembina Yayasan. Dan diberi nama Tata Kelola Pondok Pesantren Al-Islam. Pembina Yayasan seakan mengajak serta seluruh komponen untuk “sadar diri, mawas diri, dan introspeksi diri.” Layaknya sebuah ungkapan, “kalau kamu masuk hutan, jangan terpukau dengan banyaknya dahan-dahan dan pohon-pohon, namun ingatlah posisi dan arah ke mana kamu berjalan.” Mengajak semua komponen untuk memperbaiki niat dan membangun bersama Pondok Pesantren Al-Islam lebih baik. Pondok Pesantren Al-Islam, Pondok milik umat.
Hampir semua elemen yang ada di Pondok Pesantren Al-Islam dibahas dalam tata kelola tersebut. Sebagai preview dari Tata kelola tersebut. Tata kelola tersebut diawali dengan penggunaan istilah umum, nama dan status, dasar dan asas, visi, misi, tujuan, lambang, bendera, mars madrasah, dan kurikulum serta sistem pendidikan. Dilanjutkan dengan struktur organisasi, kemudian pembahasan nama jabatan, tugas, hak, kewajiban, syarat pengangkatan, dan larangan. Termasuk di dalamnya masa jabatan dan beberapa kondisi dalam pengangkatan. Dan terakhir pembahasan tentang sumber dana dan pengelolaanya.
Implementasi Semangat
Sejak terbitnya Tata Kelola Pembina Yayasan pada tahun 2021, Pondok Pesantren Al-Islam telah mengimplementasikan tata kelola tersebut sebagai suatu bentuk aktualisasi dari AD ART Yayasan Al-Islam. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh pengelolaan dan manajemen di Pondok Pesantren Al-Islam dapat berjalan dengan lebih teratur, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan. Meskipun dalam beberapa bagian, implementasinya belum bisa dijalankan secara utuh karena masih membutuhkan adaptasi serta penyesuaian.
“Iki lho dalane!,” begitu kira-kira jika digambarkan bagaimana Pembina Yayasan menyerukan tata kelola ini.
Tata kelola yang telah diimplementasikan di Pondok Pesantren Al-Islam ini merupakan sebuah mekanisme yang mengatur dan mengawasi setiap kegiatan dan proses yang terjadi di dalamnya. Adanya tata kelola yang baik, maka seluruh komponen Pondok Pesantren Al-Islam diharapkan dapat saling bersinergi dan bersama-sama membangun Pondok Pesantren Al-Islam yang lebih baik. Bersama-sama membangun Al-Islam menuju kemanfaatan dan keberkahan yang lebih luas. Sesuai dengan mars madrasahnya, “sumber ilmu, amal, dan taqwa.”
Kebenaran Yang Diperkuat
Sebuah ungkapan Arab menyebut, “al-haq bilaa nidzhaamin qod yaghlibuh al-baathilu bilaa nidzhaam” Perkara yang haq yang kurang terorganisir terkadang dikalahkan oleh hal batil yang diatur denga baik. Karenanya, salah satu tujuan dari tata kelola ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan dan pengelolaan di Pondok Pesantren Al-Islam dilakukan secara efektif dan efisien. Hal ini dapat dicapai melalui pengawasan dan pengendalian yang ketat atas setiap kegiatan dan penggunaan sumber daya yang ada di dalamnya.
Tata kelola ini juga memberikan suatu arahan yang jelas dan terukur bagi seluruh pengelola di Pondok Pesantren Al-Islam dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka. Ini seperti sebuah blue print yang menjadi tujuan bersama. Dalam hal ini, seluruh pengelola di Pondok Pesantren Al-Islam diharapkan dapat bekerja dengan lebih efektif dan terorganisir, serta dapat memaksimalkan potensi yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai semangat, “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.”
Dalam upaya untuk mewujudkan tata kelola yang lebih baik, Pondok Pesantren Al-Islam juga telah menetapkan sebuah sistem pengawasan dan evaluasi yang ketat. Sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan dan proses yang dilakukan di Pondok Pesantren Al-Islam berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh pihak yang terlibat.
Sebuah Kesimpulan
Tan samya karya tunggal
Karanya tan asor
Sambung tunggale
Sira sarengira
“Tidak ada karya tunggal. Tidak ada orang yang berdiri sendiri. Semua bersatu. Kita saling bersama-sama.”
Leave a Reply