Pada tanggal 8 Maret 2023 M, yang bertepatan dengan tanggal 15 Sya’ban 1444 H, akan jatuh pada malam Nisfu Sya’ban. Malam ini dianggap sebagai salah satu dari lima malam yang memiliki keutamaan dan keistimewaan dalam doanya.
Dilansir dari NU Online, berikut adalah rangkuman beberapa amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Sya’ban;
Memperbanyak Do’a
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya, “(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR al-Baihaqi).
Memperbanyak Syahadat
Untuk malam Nisfu Sya’ban, disunnahkan bagi umat Islam untuk memperbanyak membaca dua kalimat syahadat. Hal ini karena dua kalimat syahadat dianggap sebagai kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun, terlebih lagi pada malam Nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi, dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb, juga menegaskan pentingnya amalan ini.
Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitabnya bahwa seorang muslim sebaiknya mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan pada malam Nisfu Sya’ban dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, “La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah”. Hal ini sangat dianjurkan terutama pada bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.
Memperbanyak Istighfar
Tidak ada satu pun manusia yang bebas dari dosa dan kesalahan. Itulah kondisi manusia. Setiap hari kita terlibat dalam kesalahan dan dosa. Namun, meskipun manusia berdosa, Allah selalu membuka pintu pengampunan bagi siapa saja. Oleh karena itu, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terutama di malam Nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi’nânul Qulûb menjelaskan, “Istighfar adalah amalan utama yang harus dilakukan oleh orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya.” “Istighfar dapat memudahkan rezeki, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Di bulan Sya’ban, dosa-dosa diampuni, kesulitan dihilangkan, dan kesedihan diringankan,” kata Sayyid Alawi.
Membaca Yasin Tiga Kali
Dalam kitab Mujribat yang ditulis oleh Ad-Dairaby, disebutkan bahwa salah satu amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Sya’ban adalah membaca surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda-beda.
- Pada pembacaan pertama, niatnya adalah memohon umur yang panjang dan diberkahi serta mendapatkan ketakwaan yang konsisten kepada Allah SWT.
- Pada pembacaan kedua, niatnya adalah memohon perlindungan dari segala bentuk musibah, fitnah, dan bahaya baik lahir maupun batin.
- Pada pembacaan ketiga, niatnya adalah memohon kekayaan hati yang diperoleh langsung dari Allah dan tidak perlu meminta-minta kepada selain Allah serta mempertahankan iman Islam hingga akhir hayat.
dan diakhiri dengan doa Nisfu Sya’ban ini.
اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
“Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Allah bershalawat dan bersalam atas Sayyidina Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.”
Versi doa Nisfu Sya’ban ini diambil dari Kitab Maslakul Akhyar karya Sayyid Utsman bin Yahya (Jakarta, Alaidrus: tanpa tahun) halaman 77-80 dengan mengganti kata ganti tunggal menjadi kata ganti jamak. Biasanya, doa ini dibacakan tiga kali bersama-sama oleh masyarakat setelah Maghrib di masjid, mushola, dan sejenisnya dengan harapan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Wallahu a’lam.
Leave a Reply