Sebentar lagi Pondok Pesantren Al-Islam akan merayakan ulang tahunnya yang ke-57. Namun, yang perlu diingat tidak hanya soal merayakan atau mengadakan kegiatan saja. Ada hal yang lebih penting untuk diingat yaitu usaha dan keistiqomahan para pendiri yang telah menciptakan konsep dan dasar yang kuat sehingga sampai saat ini Pondok Pesantren Al-Islam dapat berdiri tegak dengan ribuan santri yang berasal dari berbagai daerah.
Pada awalnya, bangunan Pondok Pesantren Al-Islam sangatlah sederhana dengan dinding anyaman bambu bahkan model pembelajaran luar ruangan karena kurangnya fasilitas yang memadai. Namun, berkat keistiqomahan dan cita-cita luhur para pendiri, Pondok Pesantren Al-Islam dapat berkembang menjadi institusi pendidikan yang besar dengan banyak gedung permanen meski masih menyisakan beberapa yang masih sederhana.
Kini, kondisi awal bangunan Pondok Pesantren Al-Islam telah menjadi saksi sejarah betapa besar perjuangan dan usaha para pendiri dalam membangun Pondok Pesantren Al-Islam. Oleh karena itu, menjelang harlah ke-57 Pondok Pesantren Al-Islam, semua pihak perlu mengingat hal ini dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap perjuangan para pendiri.
Harus diakui bahwa usaha dan keistiqomahan para pendiri Pondok Pesantren Al-Islam sangat luar biasa. Para Pendiri membangun pondok pesantren dari nol dengan berbagai keterbatasan. Para Pendiri mengajarkan santri-santrinya tentang ilmu agama dan kedisiplinan, serta membentuk karakter para santri agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, dan negara. Konsep dan dasar yang kuat inilah yang menjadikan Pondok Pesantren Al-Islam menjadi salah satu pondok pesantren yang besar dan berkembang hingga saat ini.
Para Pendiri telah membangun pondok pesantren Al-Islam dari awal dengan berbagai keterbatasan, dan mengajarkan para santri tentang ilmu agama dan kedisiplinan. Selain itu, para pendiri juga berusaha membentuk karakter para santri agar menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, dan negara.
Konsep dan dasar yang kuat yang dipegang oleh Pondok Pesantren Al-Islam telah memungkinkan cikal bakal Pondok Pesantren Al-Islam berkembang dan menjadi salah satu pondok pesantren yang berkembang dan eksis hingga saat ini. Dengan adanya usaha dan dedikasi yang tinggi dari para pendirinya, Pondok Pesantren Al-Islam telah berhasil mencetak banyak ulama dan tokoh masyarakat yang berperan penting dalam memajukan masyarakat.
Para pendiri seakan memberikan isyarat kepada generasi sekarang bahwa keberhasilan sebuah lembaga tidak hanya bergantung pada modal atau sumber daya yang ada, tetapi juga khittahnya. Kombinasi niat baik, cita-cita luhur dan konsep yang matang. Keberadaan Pondok Pesantren Al-Islam kini adalah bukti nyata dari luhurnya niatan para pendiri. Pesan tersirat yang hendaknya diungkap oleh setiap pribadi bahwa niat baik, cita-cita luhur, tekad, ketekunan, dan kepercayaan adalah modal dasar yang utama.
Selama 57 tahun berdiri, Pondok Pesantren Al-Islam telah mengalami banyak perubahan. Bangunan yang dulu hanya berupa dinding anyaman bambu dan model pembelajaran luar ruangan karena kurangnya fasilitas, kini telah berubah menjadi banyak gedung permanen meskipun masih menyisakan beberapa bangunan yang sederhana. Begitu juga dengan berkembangnya kurikulum, struktur pondok, dan beberapa penyesuaian, semuanya dimaksudnya sebagai bentuk pengejawantahan nilai-nilai perjuangan para pendiri. Langkah praktis demi menjaga perjuangan para pendiri tetap terjaga.
Perubahan yang terjadi pada Pondok Pesantren Al-Islam selama 57 tahun tersebut menunjukkan adanya kemajuan dan adaptasi terhadap perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Meskipun bangunan fisik dan fasilitas pendukung mengalami perubahan, Pondok Pesantren Al-Islam tetap mempertahankan nilai-nilai inti dan tujuan utama pendiriannya, yaitu memberikan pendidikan agama secara konsisten dan komprehensif kepada santri.
Semua elemen yang berperan menyadari bahwa Pondok Pesantren Al-Islam Joresan adalah warisan berharga dari para pendirinya. Oleh karena itu, semua menghormati dan merawatnya dengan baik agar Pondok Pesantren Al-Islam dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan umat Islam.
From zero to Hero sejatinya bukan ajakan tapi sebuah fitrah bagi setiap insan. Insan yang berkesadaran. Cerminan dari hati yang bersih dan berhimmah memberikan sebanyak mungkin kemanfaatan. From zero to Hero tak dimaksudkan sebagai cuitan perjuangan. Bukan juga bercerita soal sejarah bangunan. Tapi sejatinya sebuah proses berkelanjutan. Sebuah ikhtiar menanamkan nilai-nilai dalam kehidupan, menuju Rahmat Allah, Rabb yang Maha Rahman. From zero to Hero sejatinya adalah pesan. Yang ada pada setiap pribadi yang beriman. Untuk senantiasa menata niat dalam keluhuran. Demi Al Islam Joresan yang lebih mulia di masa depan.
Leave a Reply