Makna Kecerdasan

Semoga dengan membaca ini tidak ada lagi stigma “anak dokter kok tdk pinter”, anak insinyur kok tdk pinter, anak profesor kok tdk pinter, anak dosen kok tidak pinter”, anak guru X kok tidak pinter”, anak …..kok tdk pinter, dll

Nih bagus buat para orang tua dan guru untuk mengetahui kecerdasan anak-anak kita. Yang tenyata sangat berbeda-beda, tidak bisa dibanding-bandingkan… Silahkan dibaca :

MAKNA KECERDASAN?

Di papan tulis, saya menggambar sebatang pohon kelapa di tepi pantai, lalu sebutir kelapa yang jatuh dari tangkainya. Lalu saya bercerita, ada 4 anak yang mengamati fenomena alam jatuhnya buah kelapa di tepi pantai itu.

Anak ke 1 :

Dengan cekatan dia mengambil secarik kertas, membuat
bidang segi tiga, menentukan sudut, mengira berat kelapa, dan dengan rumus matematikanya anak ini menjelaskan hasil perhitungan ketinggian pohon kelapa, dan energi yang dihasilkan dari kelapa yang jatuh lengkap dengan persamaan matematika dan fisika.

Lalu psikolog tanya kepada siswa saya? Apakah anak ini cerdas?… dijawab serentak sekelas … iya … Dia anak yang cerdas. Lalu saya lanjutkan cerita …

Anak ke 2 :

Dengan gesit anak ke dua ini datang memungut kelapa yang
jatuh dan bergegas membawanya ke pasar, lalu menawarkan ke pedagang dan dia bersorak … yesss … laku Rp 5.000.

Kembali saya bertanya ke anak-anak dikelas … apakah anak ini cerdas?…
Anak-anak menjawab iyaa … Dia anak yg cerdas. Lalu saya lanjutkan cerita…

Anak ke 3 :

Dengan cekatan, dia ambil kelapanya kemudian dia bawa keliling sambil menanyakan, pohon kelapa itu milik siapa? Ini kelapanya jatuh, mau saya kembalikan kepada yang punya pohon.

Saya bertanya kepada anak-anak … apakah anak ini cerdas?… anak-anak dengan mantap menjawab … iya … dia anak yang cerdas. Saya pun melanjutkan cerita ke empat …

BACA JUGA  Saat Anak Membuat Jengkel, Sabar atau Ikhlas?

Anak ke 4 :

Dengan cekatan, dia mengambil kelapanya kemudian dia
melihat ada seorang kakek yang tengah kepanasan dan berteduh dipinggir jalan. “Kek, ini ada kelapa jatuh, tadi saya menemukannya, kakek boleh meminum dan memakan buah kelapanya”. Lalu saya bertanya … apakah anak ini, anak yang cerdas? Anak-anak menjawab, iya … dia anak yang cerdas.

Anak-anak menyakini bahwa semua cerita di atas menunjukan anak yang cerdas. Mereka jujur mengakui bahwa setiap anak memiliki “Kecerdas-unikan-nya”. Dan mereka ingin dihargai “Kecerdas-unikan-nya” tersebut…

Namun … yang sering terjadi … di dunia kita, dunia para orang tua dan pendidik, menilai kecerdasan anak hanya dari satu sisi, yakni ?

“Kecerdasan Anak Pertama, Kecerdasan Akademik”, Lebih parahnya, kecerdasan yang dianggap oleh negara adalah kecerdasan anak pertama yang diukur dari nilai saat mengerjakan UN.

Sedang … “Kecerdasan Finansial” (anak no 2), “Kecerdasan Karakter” (anak no 3) dan “Kecerdasan Sosial” (anak no 4). Belum ada ruang yang diberikan Negara untuk mengakui kecerdasan mereka.

Anak Anda termasuk nomor berapa?

Saya jadi ingat, dulu sering kami jadikan olok olokan saat SMA, antara anak IPA dan anak IPS, siapa yang sebenarnya cerdas? Bagaimana kira-kira perasaan buat anak IPS? Terkadang terasa diperlakukan jadi siswa yang terpinggirkan…. Duh menyedihkan…😥

Anak anda semuanya adalah anak-anak yang cerdas dengan “Keunikan dan Kecerdasan-nya” masing-masing… hargai dan jangan samakan dengan orang lain atau bahkan dengan diri anda sendiri.

Mari hargai kecerdasan anak kita masing-masing, dan siapkan mereka dengan 4 kecerdasan (Akademik, Finansial, Karakter, dan Sosial) sebagai pedoman di mana mereka akan mengarungi lautan hidup kelak.

#Tiap manusia lahir dengan kecerdasan dan keunikan masing-masing# 🌟🌟🌟

BACA JUGA  Tips Mendidik Anak Agar Tidak Manja, Keras Kepala dan Dapat Mandiri

Sumber: @jubelinchannel

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*