
Al-Maghfurlah KH. Mahfudz Hakim, BA, adalah salah satu Direktur Al-Islam yang begitu dikenang hingga kini. Beliau termasuk salah satu pendiri pondok pesantren Al Islam Joresan. Tepatnya pada tahun 1962, Ustadz Mahfudz Hakim bersama pengurus MWC NU Mlarak mendirikan Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Islam. Setahun setelah Al Islam didirikan, beliau diberikan kepercayaan untuk mengatur manajemen dan memimpin. Selama kurang lebih 21 tahun berkhidmat, Al- Islam di bawah kepemimpinan Mahfudz Hakim, atas idzin Allah banyak kemajuan-kemajuan.
Beliau dikenal sebagai sosok yang menginspirasi banyak orang dalam menjalankan ajaran Islam. Salah satu prinsip yang selalu ditanamkannya dalam diri adalah keyakinan pada firman Allah SWT, yang tertulis dalam Surat Muhammad ayat 9, “Jikalau kamu menolong Allah, maka Ia akan menolongmu dan menguatkan pendirianmu’’.
Ayat ini tertulis jelas dengan khot tsulust yang indah di papan sebelah timur pondok. Di atas jalan bersanding dengan ungkapan lain yang juga menjadi motto di Pondok Pesantren Al Islam Joresan. Bersanding dengan QS. Al Ankabut 69, “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.” Juga bersanding dengan, “apa yang kucari?” serta “sanggup dipimpin dan siap memimpin.”
Nampaknya selepas wafatnya beliau, ajaran beliau masih melekat di diri asatidz. Kyai Asmu’i contohnya. Beliau di tengah-tengah mengajar ilmu Falak, tak jarang menyampaikan ayat ini kepada santri-santri. Memotivasi santri untuk menjalani proses belajar dalam rangka menolong Allah. Dengan begitu, Allah yang akan memudahkan belajarnya.
Keyakinan dan ajaran ini menjadi pijakan dalam menghadapi segala tantangan dan perjuangan yang dijalani oleh al-Maghfurlah KH. Mahfudz Hakim, BA. Dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam, beliau selalu memandang Allah sebagai sandaran utama. Setiap usahanya selalu dimulai dengan doa dan bermuara pada keyakinan bahwa bila ia menolong Allah, maka Allah akan menolongnya.
Dalam menghadapi kesulitan dan tantangan, al-Maghfurlah KH. Mahfudz Hakim, BA, memegang teguh ajarang di atas dan terus berjuang dan menggapai tujuan. Beliau meyakini bahwa hidup sederhana bukanlah berarti miskin. Bahkan, hidup sederhana adalah sebuah keberkahan karena mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang sudah kita miliki. Beliau siap menghadapi kemiskinan, kehilangan, atau kesulitan apapun dalam menjalankan perjuangannya.
Dalam menghadapi segala kemungkinan itu, beliau selalu memegang teguh prinsip “wani kangelan lan wani kelangan”. Artinya, ia siap menjalankan perjuangan apapun tanpa memikirkan apa yang akan ia dapatkan. Beliau hanya berfokus pada tujuannya, yaitu mengabdi pada Allah dan memperjuangkan kepentingan umat Islam.
Ajaran ini begitu mendalam. Ada ajakan kuat dan pemahaman bahwa untuk mencapai tujuan mungkin akan ada proses yang harus dijalani. Namun mungkin untuk melaluinya terkadang dibutuhkan himmah yang tinggi dan ikhtiar yang lebih. Kombinasi kesungguhan dan kedisiplinan.
Pada akhirnya, keyakinan al-Maghfurlah KH. Mahfudz Hakim, BA, pada firman Allah SWT ini membuahkan hasil yang luar biasa. Kedisiplinan, petuah, pesan, kesan, ajaran, haliah, dan banyak lainnya telah terukir dan menginspirasi banyak orang. Karya dan perjuangannya menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam menjalankan ajaran Islam dan memperjuangkan kepentingan umat.
Dalam hal ini, kita sebagai umat Muslim dapat belajar dari perjuangan dan keyakinan beliau. Ajaran dan petuah beliau untuk senantiasa memandang Allah sebagai sandaran utama dalam menjalankan segala aktivitas dan perjuangan. Yakin bahwa jika seseorang menolong Allah, maka Allah akan menolongnya. Ajaran yang juga menekankan bagi siapapun yang berkhidmah untuk siap berproses dalam perjuangan dan fokus pada tujuan yang ingin dicapai.
Al-Maghfurlah KH. Mahfudz Hakim, BA, adalah salah satu Direktur Al-Islam yang begitu dikenang hingga kini karena perjuangan dan keyakinannya pada firman Allah SWT. Beliau mengajarkan bahwa kita harus memandang Allah sebagai sandaran utama dalam menjalankan aktivitas dan perjuangan kita, serta siap menghadapi segala kemungkinan dalam perjuangan kita. Semoga kita dapat mengambil inspirasi dari perjuangan dan keyakinan beliau untuk menjadi umat Muslim yang lebih baik, yang dapat mengabdi pada Allah dan memperjuangkan kepentingan umat dengan semangat yang sama. Kita juga harus belajar untuk hidup sederhana dan bersyukur atas apa yang sudah kita miliki, serta siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk dalam hidup kita.
Kagem sedaya pendiri, khususnya KH. Mahfudz Hakim, lahum Al Faatihah
(Diadaptasi dari profil pondok pesantren Al Islam dan biografi blog ponpes Al Imam)
Leave a Reply