Pondok pesantren Al Islam Joresan adalah sebuah lembaga pendidikan yang menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari santri. Salah satu kebiasaan yang diterapkan di pondok pesantren ini adalah mewajibkan santri putra untuk memotong rambut pendek dan tidak mengenakan celana ketat (pencil). Kebiasaan ini dijalankan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran kedisiplinan dan kesederhanaan santri.
Memotong rambut pendek adalah salah satu cara yang efektif dalam meningkatkan kesadaran kedisiplinan santri. Dengan memotong rambut pendek, santri diharapkan bisa lebih fokus dalam menuntut ilmu dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku di pondok pesantren. Selain itu, dengan rambut yang pendek, santri juga menjadi lebih terlihat rapi dan bersih.
Selain manfaat psikologis untuk menciptakan santri yang lebih tenang dan rapi, kebijakan ini juga bertujuan untuk melatih jiwa santri menjadi sederhana dan rendah hati. Dengan memotong rambut pendek, santri diharapkan tidak terlalu fokus pada penampilan fisik dan lebih memperhatikan nilai-nilai spiritual yang diajarkan di pondok pesantren.
Selain memotong rambut pendek, kebijakan tidak mengenakan celana ketat (pencil) juga dijalankan dengan tujuan yang sama, yaitu agar santri lebih santun dan berakhlak. Santri diharapkan tidak hanya mengejar model dan gaya dalam berpakaian, namun juga mengutamakan kesantunan sikap dan kesesuaian cara berpakaian sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan keislaman.
Selain tujuan untuk meningkatkan kesadaran kedisiplinan dan kesederhanaan santri, kebijakan memotong rambut pendek dan tidak mengenakan celana ketat (pencil) di pondok pesantren Al Islam Joresan juga merupakan bagian dari upaya pembiasaan baik secara berkelanjutan dan aplikatif. Kebiasaan ini diharapkan dapat menjadi bagian dari pola hidup santri yang dilaksanakan secara konsisten dalam keseharian.
Dalam upaya pembiasaan baik yang berkelanjutan, kebijakan memotong rambut pendek dan tidak mengenakan celana ketat (pencil) di pondok pesantren Al Islam Joresan tidak hanya diterapkan selama masa orientasi santri baru, melainkan juga dilaksanakan secara terus-menerus dalam keseharian. Santri diharapkan untuk selalu mematuhi aturan ini setiap saat, bahkan ketika tidak ada pengawasan dari pihak pengajar atau ustadz.
Selain itu, kebijakan ini juga bersifat aplikatif dalam arti bahwa santri diharapkan bisa mempraktikkan nilai-nilai keislaman yang diajarkan di pondok pesantren dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memotong rambut pendek dan tidak mengenakan celana ketat (pencil), santri diharapkan bisa lebih fokus pada pelajaran dan aktivitas keislaman lainnya yang dijalankan di pondok pesantren.
Secara umum, kebijakan memotong rambut pendek dan tidak mengenakan celana ketat (pencil) di pondok pesantren Al Islam Joresan merupakan bagian dari upaya pembiasaan baik yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan aplikatif dalam keseharian. Kebiasaan ini diharapkan dapat membentuk karakter santri yang disiplin, sederhana, santun, dan berakhlak tinggi sesuai dengan nilai-nilai keislaman yang dipegang teguh oleh lembaga pendidikan ini
Leave a Reply