Hari ini Rabu, 15 Pebruari 2017 Seluruh santri kelas VI mengikuti agenda yang sangat penting dan menentukan bagi mereka. Amaliyah al-Tadris. Meskipun hari ini ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai hari libur nasional, Ponpes Al-Islam Joresan tetap masuk, Pasalnya hari ini adalah hari pertama ditetapkan untuk uji coba amaliyah al-tadris yang pertama kali. Sangat tidak mungkin untuk mengganti jadwal atau mengundurkan jadwal tersebut. Santri kelas VI sudah banyak yang menyampaikan jadwal dan persiapan praktek mengajarnya kepada hampir semua kelas, Sebaliknya semua kelas yang mungkin dipakai praktek mengajar juga sudah mencatat dan persiapan sesuai jadwal yang ada. Jadi ya harus tetap masuk. Tapi tetap semangat kok
Kembali ke soal Amaliyah al-tadris. Hampir semua santri yang menjadi alumni sepakat untuk istilah santri yang menjadi uji coba praktek mengajar ini sebagai “kelinci percobaan”. Lucu juga ya… . Tapi bukan itu intinya. Mereka yang terpilih menjadi kelinci percobaan inilah yang dianggap mampu dan bisa mempraktekkan semua teori mengajar yang sudah diberikan pada bimbingan sebelumnya untuk pertama kalinya. Ini juga sebagai tolak ukur keberhasilan bimbingan tersebut. Meskipun pada akhirnya semua juga praktek mengajar sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Ya iyalah.
Tujuan dari kegiatan ini adalah mempersiapkan santri kelas VI yang sebentar lagi menuntaskan belajarnya di Pondok Pesantren Al-Islam agar bisa menjadi santri yang berjiwa pendidik, sehingga kapanpun ia dibutuhkan masyarakat ia sudah siap. Sudah punya ilmu dan prakteknya. Sesuai dengan motto yang ada, “Sanggup dipimpin dan Siap memimpin”.
Banyak ilmu yang diberikan pada kegiatan ini, seperti bagaimana seharusnya sikap seorang guru, metode mengajar, metode evaluasi, metode membuat i’dad (rpp), dan lainnya. Bahkan saking bermanfaatnya ilmu, ada seorang alumnus yang lulus ujian dosen pada saat microteaching hanya dengan berbekal ilmu amaliyah tadris ini. Ya iyalah, bagaimana tidak? ilmu yang diajarkan adalah terstandar dalam hal kegiatan belajar mengajar. Sehingga jangan khawatir keakuratan dan kevalidan metodenya. Insya Allah bisa diterima semua kelangan, termasuk perguruan tinggi.
Masih ingat waktu amaliyah dulu?
Leave a Reply