Gelar Workshop IKM sesuai KMA 347 tahun 2022

Al-Islam Joresan. Sebagai bentuk respon akan perubahan kurikulum, Pondok Pesantren Al-Islam pada 27-28 Juli 2022 menggelar Workshop IKM sesuai KMA 347 tahun 2022 untuk jenjang MTs di AULA Ibnu Hajar Pondok Pesantren Al Islam. Pada prinsipnya, workshop ini sebagai upaya pengenalan akan kurikulum dengan khas barunya, untuk mendampingi kurikulum Pondok yang sejak awal dulu mapan dan diimplementasikan di Pondok Pesantren Al-Islam sebagai kurikulum baku. Ini tak lain adalah bentuk ikhtiar mempertahankan poin-poin tradisi Pondok Pesantren Al-Islam dengan kekhasannya yang kental, dengan tetap membuka diri untuk hal-hal baru yang juga memiliki potensi maslahah dalam batasan terbaiknya.

Syukur kepada Allah, atas anugerah dan kemurahan-Nya. Penerimaan santri baru tahun ini tak kurang dari 773 santri baru mendaftar pada Gelombang I di Pondok Pesantren Al Islam. Sehingga untuk jenjang kelas I MTs, urutan kelasnya sampai abjad X. Belum dari jenjang MA dan SMK yang juga tak kurang dari 6 kelas. Tentu saja, ini berkat khidmat terbaik dari seluruh elemen yang ada di Pondok Pesantren Al-Islam. Peranan yang saling berpadu dan beresonansi satu dengan yang lainnya. Demi menyeleraskan diri, tentu upgrade kemampuan dan skill, seperti Workshop IKM sesuai KMA 347 tahun 2022 adalah sebuah keniscayaan. Alasan terbaik inilah, workshop ini digelar.

Workshop yang dibuka langsung oleh bapak Kasi Pendma Kementerian Agama, dan dipandu langsung Widyaswara Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya dan diikuti 95 guru MTs Al Islam Joresan.

Kasi pendma Kemenag Ponorogo H.Marjuni,M.PdI dalam sambutannya menyampaikan: “bahwa Implementasi kurikulum Merdeka di lingkungan kementerian agama sudah dituangkan dalam KMA 347 tahun 2022. Namun dalam pelaksanaan operasional nya masih sebatas piloting. Sehingga guru sudah harus mulai mempersiapkan diri untuk menyesuaikan dengan kurikulum merdeka. Walaupun sebenarnya di madrasah sudah banyak melaksanakan kurikulum merdeka namun belum terstruktur dan sistematis semua kurikulum yang ditetapkan pemerintah.”

Workshop yang berlangsung 2 hari ini didampingi langsung 2 Widyaswara dari BDK surabaya mengupas tuntas terkait kurikulum merdeka antara lain:

  • Dasar kurikulum merdeka.

  • Capaian,tujuan dan asesmen kurikulum merdeka.

  • PJBL dan PBL.

  • Pembuatan Modul ajar dan Soal literasi dan numerasi.

Kegiatan tersebut, menurut kepada Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai bentuk aktualisasi dari prinsip merawat tradisi dan merespon modernisasi, sehingga proses pembelajaran di MTs Al Islam khususnya dan secara umum di Pondok Pesantren Al-Islam tetap berdasar pada tradisi dan kebakuan yang telah berlangsung lama tapi tetap merespon perubahan dan potensi maslahah pendidikan yang mungkin butuh disesuaikan dan terkadang ada perubahan.

Dengan digelarnya workshop ini, tentu saja kurikulum Pondok Pesantren Al-Islam dengan ciri khasnya yang unik, akan semakin mapan. Karena tidak bisa dipungkiri, kurikulum Pondok Pesantren Al-Islam, salah satunya adalah kurikulum kemenag yang punya porsi tersendiri di samping kurikulum lainnya, yang sudah mapan dan diaplikasikan sejak awal berdirinya. Sehingga kurikulum satu dengan lainnya akan semakin maksimal dalam porsinya, bisa selaras, dan berjalan seirama. (diadaptasi dari artikel Ust Imron Ahmadi dengan penyesuaian).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *