By : indah Miftakhul Jannah
Apakah harus mendapatkan orang yang salah terlebih dahulu sebelum mendapatkan dia, yang lebih tepatnya kita ?? Mungkin iya, sepertinya memang begitu. Segala hal yang terjadi tak ada yang tak mungkin. Bahkan jika sebuah kata mustakhil di sebut di sebuah pemikiran yang terus menerus ada di setiap kau memikirkan hubungan percintaankuyang sekarang ku kira mustahil, ku kira seorang yang ku anggap the one ternyata bukan, dan cerita pun bergulir.
Rasanya siang yang terasa panas itu semakin terik, ketika bukannya pulang dari sebuah sekolah langsung menuju ke asrama, akan tetapi masih ada rapat organisasi. Aku bersama kedua temanku bersiasat untuk tidak ikut rapat tersebut, karena di dorong oleh rasa kelaparan yang sangat. Dengan mengandalkan wajah-wajah melas kami, akhirnya kami lolos dari rapat tersebut.
Setibanya di kantin, aku dan temanku yang bernama liza dan ani langsung memesan makanan. Ternyata di kantin ini lumayan ramai dan panas. Aku mengambil buku pelajaran dan mensulapnya jadi kipas angin.
Hati saya serasa dari tadi ada yang memperhatikanku, aku langsung celengokkanke sana kemari, lalu menemukan cowok yang dari tadi mencuri pandangan terhadapku. Seketika ituliza memangil cowok tersebut dengan sebutan “Umar”. Aku langsung menenggokkan pandangan ke liza lalu memalingkan pandangan ke cowok ituyang di pangil Umar tadi. Setelah menunggu beberapa menit, pesanan kami pun datang. Dengan sangat antusias kami langsung melahapnya, tanpa ada yang sisa.
Leave a Reply