Pondok Pesantren Al-Islam Joresan melaksanakan Studium General menghadapi tahun pelajaran 2024/2025 pada minggu (21/7/24). Acara tersebut dilangsungkan di Gedung Ibnu Hajar lt.2 dan dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik serta tenaga kependidikan PP Al-Islam.
Drs. H. Usman Yudi, M.Pd.I. selaku Direktur PP Al-Islam dan Dosen di UIN Sunan Ampel Surabaya turut hadir menyampaikan sambutan. Beliau menuturkankan bahwa pentingnya mengenal diri dalam menularkan wawasan diri kepada siswa. Sebagai seorang pendidik yang sudah mengenal diri akan selalu berhati-hati dalam memilah memilih ilmu yang tepat terhadap generasi mendatang. Selain itu beliau juga mengajak untuk aktif berdiskusi dalam kuliah umum ini.
Studium General kali ini dipandu oleh Wadir Bid. Kesiswaan dan Humas, Ustadz Imam Sujono, S.Pd.I. dalam kuliah umum tentang jati diri pendidik. Prof. Dr. K. H. M. Suyudi, M.A. memulai dengan penyampaian tentang niat sebagai paradigma keikhlasan yang bertujuan sebagai motivasi dalam kelembagaan. Lelaku pendidik didasarkan pada keikhlasan yang menumbuhkan ketulusan untuk memberikan segala hal wawasan kepada siswa. Ketulusan bisa tumbuh dengan merasakan detail-detail pelajaran hidup dalam sehari-hari.
Lebih dari itu, beliau juga menambahkan bahwa wawasan tentang bagaimana konsep dasar untuk membangun paradigma keikhlasan tentu diimbangi dengan usaha. Falsafah diri yang perlu ditanamkan, tutur beliau “Semua hidup pasti sudah dicukupi oleh Allah”. Falsafah ini membentuk diri pendidik menekan sisi jiwa “keinginan” yang tinggi terhadap “kebutuhan”.
Dalam materinya, beliau juga menyinggung mengenai cendekia muslim Indonesia saat ini yang bergeser menjauh dari sisi keikhlasan. Integrasi ilmu agama dengan sains mulai berjalan tidak beriringan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh pendidik saat ini kurang dalam belajar tentang “keinginan dan kebutuhan”.
Prof. Suyudi menutup pembicaraannya dengan mengajak seluruh audiensi Studium General agar selalu ingat bahwa segala hal sudah dipenuhi oleh Allah. Oleh karena itu, pembentukan karakter terhadap siswa selalu menerapkan dengan standar keikhlasan. Pungkasnya “Silakan bapak ibu mari menerapkan falsafah hidup ini agar ilmu tersampaikan dengan baik”.Â