Asrama Putra Yang Insya Allah Berprogres Baik

Keberadaan Asrama Putra yang masih baru memang cukup membuat deg-degan. Pasalnya, bukan cuma gedungnya yang baru, santrinya yang baru, programnya baru bahkan semua baru. Ya… inilah Asrama Putra al-Islam, everthing is new. Sehingga terkadang bayangan bahwa asrama sepi peminat terkadang muncul. Namun nyatanya, bayang kekhawatiran itu tak terbukti, meski baru buka terhitung usia dua tahun sampai sekarang, santri yang mukim sampai sekarang mencapai 138 santri. Mulai dari Gorontalo, Batam, Riau, Kalimantan, dan beberapa kota lain di Jawa. Ini membuktikan bahwa Asrama Putra meski masih sangat baru, namun tak sepi peminat. Hal ini membuat optimis banyak pihak, bahwa santri akan terus bertambah dan bertambah lagi.

Meski baru, anda jangan salah, Asrama Putra punya penjaga gawang kawakan soal pendidikan di asrama, Ustadz Pamuji yang sudah 14 tahun menjajaki dunia pendidikan asrama, begitu juga dengan ustadz Sujono yang begitu perhatian terhadap anak. Kedua ustadz ini kemudian menjadi inti dari perjalanan asrama putra yang masih baru ini. Dan sekarang ditambah satu ustadz lagi, Kyai Ali Qomaruddin yang juga sangat berpengalaman mengurus anak-anak. Ditambah beberapa pengasuh lagi.

Berbicara soal kegiatan, pagi-pagi para santri sudah dibangunkan untuk shalat subuh berjama’ah, membaca al-Qur’an dan tasyji’ al-lughah. Maka jangan heran, kalau kebetulan pagi anda lewat di sana, akan terdengar suara anak-anak berteriak, hadza kitabun, madza ta’kulu? aina tadzhabu? dan lainnya. Inilah salah satu kegiatan andalan asrama putra.

Kurikulum? kurikulum asrama putra didesain mengikuti pelajaran pagi. Jadi, saat malam santri tidak mengkaji kitab atau wetonan akan tetapi belajar dan mengulang pelajaran pagi. Sehingga diharapkan anak semakin paham dan mengerti akan pelajaran pagi yang sudah dipelajarinya. Setelah jam menunjukkan pukul 21.30 WIB santri wajib tidur. Mengapa jam segini sudah tidur? hal ini karena pertimbangan agar istirahat santri cukup dan ketika bangun sudah fresh dan siap sekolah kembali.