Al-Islam Joresan. Pagi ini tak kurang dari 3000 santri beserta asatidz mengikuti upacara Kemerdekaan Indonesia ke 77 di Lapangan Selatan. Suasana pagi yang teduh begitu terasa. Pohon-pohon jati yang masih berdiri tegak di timur lapangan menjadikan terlihat hijau dan segar. Mungkin ini kali pertama sejak pandemi upacara hari kemerdekaan digelar terbuka dan diikuti oleh unsur-unsur dari Pondok Pesantren Al-Islam.
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah atau lembaga pendidikan, upacara bendera merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan dan mengejawantahkan tujuan pendidikan yang mencakup nilai-nilai penanaman dan pemahaman sikap disiplin, kerja sama, rasa percaya diri, dan tanggung jawab. Dengan begitu, hal ini dapat mendorong lahirnya sikap dan kesadaran serta berperilaku berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air di kalangan peserta didik maupun pada diri guru dan tenaga kependidikan. Karena alasan seperti inilah Pondok Pesantren Al-Islam selalu mengadakan upacara seperti ini tiap tahunnya.
Kegiatan ini juga bisa menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kepemimpinan para santri dan rasa tanggung jawab bersama akan tugas yang diamanahkan. Selain itu, masih banyak manfaat upacara bendera yang bisa didapatkan.
Dan yang lebih penting lagi adalah mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Sebagai lembaga ke NU-an yang dalam setiap acaranya senantiasa menyuarakan Yalal Wathon, sikap tanah air adalah bagian dari iman. Sikap ini tentunya atas adanya kesadaran bahwa Islam itu juga sendiri tidak bisa dijalankan dengan baik apabila Negara mengalami kegoncangan. Kiprah para leluhur yang telah rela tulus ikhlas memperjuangkan kemerdekaan harus dijaga dan dilanjutkan. Mengisi kemerdekaan dengan sikap positif dan bermanfaat. Memberikan kontribusi positif ke lingkungan dan masyarakat.
Seperti diungkapkan oleh Koordinator Keamanan dan Ketertiban, “Kok penakmen gur ngenggoni Indonesia tanpo enek matur nuwun karo poro leluhur“. (Kok enak sekali tinggal di Indonesia di masa merdeka, padahal dulu para leluhur dulu memperjuangan dengan pengorbanan tak main-main tanpa adanya ucapan terima kasih kepada para leluhur – red).
Leave a Reply