Biografi Singkat
Pondok Pesantren Al Islam Joresan telah menjadi tempat belajar yang sangat berharga bagi banyak santri-santri yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satu santri yang pernah belajar di pesantren tersebut adalah Hanik Mahliatussikah, seorang alumni tahun 1992. Hanik adalah santri dari Al-Islam yang berhasil menyelesaikan studinya pada tahun 1992. Setelah lulus dari Al-Islam, Hanik melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi dan mendapatkan gelar Sarjana (S1) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tidak puas dengan pencapaiannya, Hanik kemudian melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi lagi dan berhasil mendapatkan gelar Magister (S2) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, serta gelar Doktor (S3) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Segudang Prestasi
Hanik merupakan seorang narasumber handal yang telah terjun dalam berbagai ajang nasional dan internasional. Kegigihannya dalam menyelenggarakan berbagai even Bahasa Arab ketika ia mengabdi di Universitas Negeri Malang, telah mengantarkannya meraih berbagai penghargaan yang tak bisa dianggap remeh.
Prestasi yang telah diraih oleh Hanik sangat mengesankan, antara lain sebagai dosen teladan di Universitas Negeri Malang pada tahun 2007, mendapatkan Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI pada tahun 2011. Tidak hanya itu, Hanik juga mendapatkan award dari IPSHD kerajaan Swedia sebagai Pegiat Bahasa Arab di Indonesia pada tahun 2018 dan award dari IOCP London sebagai pegiat bahasa Arab dan penyebar kedamaian dan toleransi pada tahun 2020.
Hanik juga menerima award dari IPFCS Irak sebagai pegiat bahasa dan sastra Arab, dan masuk dalam 100 orang yang menjadi Pegiat penyebaran ilmu dan budaya Arab serta pengabdian masyarakat dari Afaq Center for Moroccan-yemeni Cultural Studies, Yaman. Tak hanya itu, pada tahun 2022, Hanik meraih award sebagai akademisi terbaik versi American International Academy of Higher Education and Training.
Pengalaman Berharga
Menurut Hanik, pengalaman berharga yang didapat dari Al-Islam tidak hanya berasal dari kelas-kelas pembelajaran, tetapi juga dari penanaman karakter yang diajarkan di pesantren.
Kemandirian merupakan salah satu karakter yang sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap individu. Di pesantren, santri-santri diajarkan untuk mandiri dalam menjalankan kegiatan sehari-hari seperti membersihkan kamar, mencuci pakaian, dan memasak. Hal ini membangun rasa percaya diri dan kemampuan untuk mengambil tanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri.
Keberanian juga merupakan karakter yang sangat penting yang diajarkan di pesantren. Santri-santri diajarkan untuk berani mengambil keputusan, menghadapi tantangan, dan mengatasi rasa takut. Hal ini membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin sulit atau menakutkan di masa depan.
Selain itu, keuletan dan pantang menyerah juga merupakan karakter yang diajarkan di pesantren. Santri-santri diajarkan untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan mereka dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi rintangan atau kesulitan. Hal ini membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan untuk terus belajar dan meningkatkan diri mereka sendiri.
Kesederhanaan juga menjadi karakter yang diajarkan di pesantren. Santri-santri diajarkan untuk hidup dengan sederhana dan tidak berlebihan dalam mengkonsumsi barang-barang yang tidak diperlukan. Hal ini membantu mereka untuk mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang sejati dan menghargai apa yang mereka miliki.
Di pesantren, santri-santri juga diajarkan untuk disiplin dan bertanggung jawab. Mereka harus mematuhi aturan-aturan yang ada di pesantren dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik. Hal ini membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan untuk memahami pentingnya disiplin dan tanggung jawab dalam hidup.
Kesemua karakter-karakter tersebut menjadi bekal hidup yang sangat mempengaruhi kesuksesan seseorang. Hanik Mahliatussikah, seorang alumni Pondok Pesantren Al Islam Joresan, membuktikan bahwa penanaman karakter seperti kemandirian, keberanian, keuletan, pantang menyerah, kesederhanaan, kedisiplinan, dan tanggung jawab yang diajarkan di pesantren sangat berpengaruh terhadap kesuksesannya dalam hidup. Oleh karena itu, pesantren tidak hanya memberikan pengetahuan agama, tetapi juga membantu santri-santri untuk mengembangkan karakter yang kuat dan positif.
Pesan Untuk Santri
Pesan dari Hanik untuk santri Al-Islam adalah untuk belajar dengan sungguh-sungguh, berorganisasi, dan berkegiatan dengan tekun. Selain itu, santri juga harus belajar untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan baik. Santri juga diharapkan untuk membiasakan diri dengan akhlaqul karimah dan selalu menghormati guru dan orang tua, karena doa dan ridho mereka adalah kunci kesuksesan dan kebahagiaan.
Hanik menekankan bahwa kesuksesan seseorang adalah sejauh mana ia telah berusaha untuk mewujudkannya, dan seberapa yakin ia kepada Allah bahwa ia akan diberikan kesuksesan. Kesuksesan hanya milik mereka yang berpikir dan berjiwa besar. Oleh karena itu, Hanik mendorong santri untuk meraih kesuksesan dunia dan akhirat melalui ilmu. Hanik menekankan pentingnya berusaha, berdoa, dan berserah diri kepada Allah.
Dalam pesannya, Hanik memberikan motivasi dan inspirasi kepada santri Al-Islam agar dapat mengembangkan diri dan mencapai impian mereka. Hanik memotivasi santri agar terus berjuang dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan hidup. Hanik percaya bahwa santri Al-Islam dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dengan tekad dan kerja keras yang keras, serta dengan berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan akhlak yang baik.
Leave a Reply