Ngaji rutin kitab kuning bersama asatidz kembali dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Islam Joresan pada Senin, 26/8/2024. Kyai Syamsuddin menjadi narasumber dalam kajian kitab kuning ini. Ngaji ini menjadi pertemuan pertama pada awal tahun pelajaran 2024-2025. Program penyelenggaraan kajian kitab akan dilakukan secara terus menerus hingga khatam. Ini dilaksanakan setiap malam selasa, tepatnya ba’da jamaah sholat isyak.
Kajian kitab kuning diaudiensi oleh kalangan asatidz. Kajian ini dapat menambah wawasan baru bagi mereka. Selain penambah keilmuan, sebagai wujud khidmah asatidz terhadap pondok. Keistiqomahan pengajian tersebut juga menciptakan keharmonisan dalam bentuk silaturahmi. Refreshmen pikiran ini menunjukkan bahwa ilmu seperti samudera, artinya kegiatan sederhana ini dapat memupuk diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Dalam kajian, kitab Nihayatuz Zain menjadi pilihan. Kitab ini merupakan salah satu kitab fikih mazhab Syafi’i yang sangat familiar untuk kalangan pesantren di Indonesia. Disadur dari NU Online, kitab tersebut umum dalam forum-forum bahtsul masail NU, suatu tradisi musyawarah keilmuan bagi pesantren kalangan Nahdliyin.
Kitab ini membahas tentang fikih syarah dari kitab Qurrotu al-‘Ain karya Syekh Zainuddin al-Malibari. Lengkapnya nama kitab ini adalah Nihayatuz Zain Fi Irsyadi al-Mubtadi’in. Kitab Nihayatuz Zain ini ditulis oleh Syekh Abu Abdul Mu’thi Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi, seorang ulama masyhur dari kampung Tanara di Banten.
Kyai Syamsuddin menuturkan hal utama dalam ngaji kitab ini tetaplah istiqomahnya. Selain tuntas dalam pemahaman, karamah yang didapat dari tirakat asatidz akan memerkuat kesatuan dan keutuhan pondok menjadi lebih baik.
Leave a Reply