Pendidikan formal yang diterima di sekolah maupun perguruan tinggi memang sangat penting dalam membentuk karakter seseorang. Namun, terkadang pendidikan formal saja tidak cukup untuk membekali seseorang dengan pondasi yang kuat dalam kehidupannya. Hal ini lah yang dirasakan oleh Ali Mahbub, seorang alumni Pondok Pesantren Al-Islam Joresan tahun 1998, yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Wonogiri.
Ia mengungkapkan kesan yang masih terpatri dalam hatinya hingga kini. “Selama belajar di Al-Islam saya benar-benar merasakan pendidikan lahir batin, dengan semangat, ketulusan, dan kesederhanaan ustadz-ustadzah memberikan pondasi yang kuat dalam kehidupan saya dan dalam mengawal demokrasi sampai saat ini,” begitu ia menyampaikan.
Berdasarkan penuturannya kepada media Tribun, ia tak ketinggalan menyebutkan perjalanan pendidikannya di Al-Islam Joresan. “Saat belajar di MA Al Islam Ponorogo, Saya juga sambi nyantri di Ponpes Daarunnajah. Semasa sekolah, saya juga aktif berorgansasi,” kata dia, kepada TribunSolo.com.
Ali Mahbub mengatakan bahwa selama belajar di Al-Islam, ia merasakan pendidikan lahir batin yang diberikan dengan semangat, ketulusan, dan kesederhanaan oleh ustadz-ustadzah di pondok pesantren Al-Islam Joresan. Pendekatan yang dilakukan oleh ustadz-ustadzah di Al-Islam tidak hanya berfokus pada aspek akademik semata, tetapi juga memperhatikan perkembangan spiritual, emosional, dan sosial siswa.
Dalam pengalamannya, Ali Mahbub merasa bahwa pendidikan yang diterima di Al-Islam memberikan pondasi yang kuat dalam kehidupannya, terutama dalam mengawal demokrasi sebagai seorang Ketua Bawaslu di Wonogiri. Semangat, ketulusan, dan kesederhanaan yang ditunjukkan oleh ustadz-ustadzah di Al-Islam memberikan dampak positif dalam kehidupan Ali Mahbub hingga saat ini.
Dalam konteks pendidikan di pondok pesantren, pendidikan lahir batin menjadi sebuah prinsip yang penting dalam memberikan pengajaran dan pembentukan karakter siswa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan di pondok pesantren yang tidak hanya berfokus pada akademik semata, tetapi juga pada aspek spiritual, emosional, dan sosial siswa. Dalam pondok pesantren, siswa juga dibekali dengan pembelajaran agama dan pengamalan nilai-nilai keislaman yang dapat membentuk kepribadian yang kuat dan seimbang.
Ali Mahbub juga menunjukkan bahwa pendidikan di pondok pesantren dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan sosial dan politik seseorang. Sebagai seorang Ketua Bawaslu, Ali Mahbub memiliki tugas yang sangat penting dalam mengawal jalannya demokrasi di wilayah Wonogiri. Pengalaman dan pondasi yang diperolehnya dari Al-Islam memberikan kepercayaan diri dan kemampuan dalam menjalankan tugasnya sebagai Ketua Bawaslu.
Dengan demikian, pengalaman Ali Mahbub sebagai seorang alumni Pondok Pesantren Al-Islam Joresan memberikan contoh bagaimana pendidikan lahir batin yang diberikan di pondok pesantren dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan seseorang. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di pondok pesantren juga dapat menjadi alternatif yang baik dalam membentuk karakter dan membekali seseorang dengan pondasi yang kuat dalam kehidupannya.
Leave a Reply