“Titipan” Pimpinan Pondok Pesantren Al Islam pada Santri Peserta PSG 

Bersamaan dengan agenda pertemuan wali santri kelas III dan sosialisasi SOS oleh Polres Ponorogo, ada satu agenda penting yang juga dilaksanakan hari itu, yakni pemberangkatan santri-santri SMK Al Islam yang mengikuti PSG. Agenda yang diwajibkan bagi santri yang belajar di SMK, demi melatih skill dan keterampilan mereka lapangan kerja secara lebih nyata.

Secara umum santri yang mengikuti PSG ini beberapa lingkup wilayah, ditempatkan di beberapa unit usaha di sekitaran wilayah Ponorogo, ada juga yang di Madiun dan beberapa kota terdekat dari Ponorogo. Sesuai jurusannya, penempatannya adalah pada sektor sektor usaha yang berkaitan dengan jaringan komputer. Seperti service laptop dan komputer, toko perangkat komputer, dan beberapa unit usaha sejenis. Dalam masa 3 bulan yang mereka lalui dalam lingkup ruang kerja nyata, diharapkan skill yang mereka punya benar-benar terasah. Dan pada akhirnya menjadi bekal yang baik untuk masa depan mereka di masa mendatang.

Mengawali nasihat dan sambutannya, saat pemberangkatan santri PSG SMK Al Islam tanggal 14 Januari 2019 yang lalu, pondok Pesantren Al Islam menyampaikan pentingnya para santri untuk menjaga akhlak selama dalam masa PSG khususnya, karena dimanapun mereka berada mereka sedang membawa nama almamater tercinta. Menjaga ucapan, menjaga perilaku, dan berusaha berakhlaq sebagaimana mestinya. Menghindari hal-hal yang memicu masalah selama mereka dalam masa PSG. Kehati-hatian ini. Tentunya dimaksudkan agar kegiatan PSG ini benar-benar lancar dan bisa melatih keterampilan dan skill mereka, sesuai yang diajarkan selama mereka di kelas.

BACA JUGA  Pertemuan Wali Santri MTs, MA dan SMK Bersama Pimpinan Pondok Pesantren Al-Islam Joresan

Pentingnya sikap dan akhlak yang harus mereka jaga selama masa PSG khususnya dan pada keseharian umumnya, ditekankan oleh pimpinan Pondok Pesantren Al Islam. Seperti tetap menjaga kejujuran mereka, menghindari kecurangan-kecurangan yang bisa merugikan. Menghindari kecerobohan dan sikap yang tidak baik yang nantinya merugikan perusahaan yang mereka ikuti dan tentunya bisa berimplikasi pada nama baik Pondok Pesantren Al Islam. Juga menghindari ucapan dan ungkapan yang bisa menyakiti siapapun yang mungkin bekerja sama dengan mereka. Bersikap toleran dan menghormati siapapun yang mereka hadapi.

Santripreneur mungkin istilahnya. Menjadi santri yang memiliki keterampilan dan skill yang mumpuni. Memiliki akhlak yang mulia yang bisa dibanggakan. Berjiwa pengusaha yang kuat namun juga memiliki hati yang taat untuk beribadah. Begitulah kiranya harapan dan visi yang ingin dibentuk oleh SMK Al Islam. SMK bisa! Bisa dibanggakan skillnya! Bisa dibanggakan akhlaknya! Bisa dibanggakan semangatnya! Dan bisa di banggakan kemandiriannya!

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*